Mi Sagu Produksi Pesantren Siap menembus Pasar
Oleh : Ir. Sulusi Prabawati, MS
Oleh : Ir. Sulusi Prabawati, MS
Beberapa tahun terakhir terdapat ancaman perubahan makanan pokok penduduk dari sagu dan ubi beralih ke beras. Fakta lain, telah terjadi peningkatan konsumsi terigu utamanya dalam bentuk mi instan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa pergeseran pola makan, yaitu pola makan bukan nasi menjadi nasi ditambah dengan mi instan dari terigu. Salah satu alas an peningkatan konsumsi mi instan adalah praktis dan mudah menyajikannya. Mi instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan siap disajikan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu. Sejarah menunjukkan bahwa mi instan sudah ada sejak jaman dinasti Qing di China, yaitu mi yimian yang digoreng (deep fried) agar tahan lebih lama. Mi instan moderen diciptakan oleh Momofuku Ando pada tahun 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan menghasilkan produk mi instan pertama di dunia Chikin Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang). Mi instan berkembang terus, dan meledak mulai tahun 1971 saat Nissin memperkenalkan Cup Noodle (Mi Gelas), produk mi instan dalam wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering sebagai pelengkap ke dalam mi gelas tersebut.